Video TV Online Mivo

Minggu, 15 Mei 2011

kenapa harus sperti ini aku.

Kenapa aku harus seperti ini,dari aku  mengenal dunia ini seolah apa yang namanya kebahagian tak pernah mengahpiriku.pedih.sakit.hancur.seoalh setia menemaniku setiap saat.
oh tuhan kenapa....??
 aku terbelengu dengan ketidak pastian.
Aku tidak punya rasa sayang itu lagi, hanya punya ini. Aku ingin membelinya satu, menikmati lagi rasa indah berbunga-bunga yang dulu pernah menghinggapiku, namun tidak ada.
 tak tau arah apa yang harus aku tuju 2 jaln di depanku aku tak tau mana yang harus aku pilih?.
  


Hatiku sudah berbau dan berlubang.
Lubang bagaikan kalimat menyerah pada suatu bahasa, putusasa bagaikan perang yang tak berujung.
Aku menunggu rasa sayang itu, malang — ia tak kunjung datang.
Menunggu agar karat dan lubang hitam di dalam sini, tak lagi berbau.
 Ya ampun! Aku tahu besok itu lusa, iya aku tahu setiap malam yang kulalui hatiku selalu saja menjerit hingga menyentuh langit-langit rumahku, sampai-sampai tempat tidurku basah kuyup akibat air yang terus meleleh di pipiku dan mataku jadi merah karenanya.
Hatiku tidak akan bisa menceritakannya, menceritakan sepenggal kisah sedih padamu untuk kau ketahui, sekalipun kepada orang yang merasa kasihan padaku, jika selama ini kau tidak pernah merasakan rasa sakit yang sangat menusuk.karna sudah terbiasa dengn rasa sakit..
Kisah sedih bukan hal baru bagiku, biasa kualami. Episode-episode hiduppun selalu saja sama, jalan ceritanya tidak pernah berubah dan rasa tertekan ini selalu saja singgah.
Bisakah aku menghadapinya atau aku sangsi jika semua ini ada jalan keluarnya?
Tidak ada lagi hasrat di hati untuk mewujudkan cita-cita yang sering aku impikan. Biarkanlah aku menentukan pilihanku sendiri, menjalani hidup bersama mimpi-mimpi yang hanya ingin aku bayangkan bukan untuk diwujudkan.
Aku sangat nyaman dengan semua hayalan manis yang menemaniku tanpa perlu memikirkan kelanjutan dari takdir yang wajib kuselesaikan, karena aku hanya mampu untuk menanggung rasa nyeri dari kesedihan dan sesal. Mau tidak mau, aku hanya bisa memandang bayang-bayang suram atas hari-hari yang telah silam ketika kumenjalani hidup..

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More